3-5 tahun sekali, jika hasil tes Pap Smear sebelumnya negatif. 65 tahun ke atas. Tidak perlu, jika hasil tes Pap Smear sebelumnya negatif. Bagi wanita yang sebelumnya berisiko, ternyata masih harus menjalani pemeriksaan pap smear secara rutin bahkan meskipun saat ini hanya memiliki satu pasangan.
Tes IVA dapat sangat membantu untuk mendeteksi dini kanker serviks. Selain harganya terjangkau, pemeriksaan ini juga mudah dan cepat. Namun yang perlu diingat, pemeriksaan ini hanya untuk skrining, bukan untuk diagnosis. Oleh karena itu, jika hasilnya positif, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Untuk itu, bagi para Bunda disarankan untuk mulai melakukan skrining pap smear pada usia 21 tahun. Pap smear pertama kali tersedia pada 1950-an. Meskipun kanker payudara saat ini menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan wanita, kanker serviks juga adalah salah satu penyebab paling umum selama beberapa dekade ini.
Kolposkopi adalah prosedur pemeriksaan untuk melihat organ reproduksi wanita seperti leher rahim (serviks), vagina, dan juga vulva untuk memastikan apakah ada gejala penyakit. Mengutip dari The American College of Obstetricians and Gynecologists, prosedur ini akan dilakukan dengan menggunakan alat pembesar khusus, yaitu kolposkop.
Pemeriksaan untuk mendeteksi dini kanker serviks terdiri dari tes HPV, pap smear, dan pemeriksaan IVA. Jika hasil dari pemeriksaan tersebut ditemukan sel yang dicurigai sebagai kanker, akan menjadwalkan pasien untuk menjalani pemeriksaan lanjutan untuk menentukan diagnosis, seperti biopsi dan kolposkopi. paling umum.
Mendeteksi kelainan sel sejak dini dengan pap smear merupakan tahap pertama dalam menghentikan kemungkinan terjadinya kanker serviks. Pada umumnya, dokter merekomendasikan memulai tes pap smear sejak wanita aktif secara seksual. Pemeriksaan tes pap smear dilakukan 1-2 tahun sekali hingga usia 65 tahun.
srnxktd.
hasil tes pap smear berapa lama